Samarinda Paling Siap Dibangun Sekolah Rakyat

Redaksi Kaltimdaily
26 Jun 2025 14:19
2 menit membaca

SAMARINDA — Kabar baik bagi warga Samarinda. Dari lima usulan pembangunan Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur, hanya Kota Samarinda yang dinilai siap memulai pembangunan fisik pada 2025 ini.

Empat usulan lainnya—masing-masing dari Provinsi Kaltim, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Berau—masih dalam proses penilaian tim pusat. Penyebabnya, satu: kesiapan lahan.

“Pembangunan bisa dilakukan kalau lahannya siap. Harapannya, Juli ini sudah bisa masuk tahap kontrak,” ujar Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, saat ditemui usai Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Gedung Olah Bebaya.

Kementerian Sosial RI telah meninjau langsung kesiapan Samarinda. Hasilnya positif. Kota ini dinilai paling siap untuk memulai pembangunan sekolah rakyat secara fisik tahun ini.

Sedangkan daerah lain masih harus mematangkan lahannya terlebih dahulu.

“Lahan-lahan dari daerah lain masih dalam penilaian. Kami bahkan diminta menyiapkan lahan alternatif yang langsung siap bangun,” jelas Andi.

Jika pematangan bisa selesai dalam dua bulan, pembangunan tetap bisa dilakukan tahun ini. Jika tidak, usulan dari provinsi kemungkinan ditunda hingga 2026.

Sekolah rakyat adalah program prioritas pemerintah pusat. Daerah wajib mengusulkan dan mendukung, sementara provinsi berperan sebagai back-up jika daya tampung di daerah tidak cukup.

Sekolah ini mencakup jenjang SD hingga SMA, dan menjadi tempat belajar alternatif bagi anak-anak kurang mampu.

Jika tidak ada kendala, SMA 16 Samarinda akan dijadikan lokasi permanen Sekolah Rakyat, menggantikan statusnya yang selama ini hanya sekolah rintisan.

Begitu lokasi di Samarinda ditetapkan, pemerintah pusat akan langsung memproses rekrutmen tenaga pendidik dan pengasuh. Proses ini difokuskan untuk sekolah rintisan yang akan beroperasi tahun ini.

“Kalau gedung dan lahan sudah siap, guru dan pengasuh langsung disiapkan pusat,” tambah Andi.

Dengan semua proses yang sedang dipercepat, warga Samarinda bisa optimistis. Sekolah Rakyat bukan lagi sekadar wacana, tapi segera jadi kenyataan. Sementara itu, daerah lain didorong untuk bergegas mempersiapkan lahannya—agar tak tertinggal.

[DIAS]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *