BALIKPAPAN — Harga beras di pasar belakangan ini makin bikin resah. Untuk itu, Perum Bulog bersama PT Pos Indonesia meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) demi menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Program ini mulai berjalan serentak di tujuh titik, Jumat (18/7/2025). Lokasinya tersebar di Samarinda, Balikpapan, Tarakan, dan Berau.
“Untuk Balikpapan, kami salurkan 8,5 ton beras SPHP lewat PT Pos. Ditambah 11 ton dari gudang Bulog,” jelas Kepala Bulog Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani, saat peluncuran di Kantor Pos Balikpapan.
Total 19,5 ton beras SPHP dikucurkan khusus untuk wilayah Kaltim dan Kaltara dalam tahap awal ini.
Tak hanya luring, peluncuran program juga terkoneksi lewat rapat virtual bersama Kementerian Pertanian, Bulog Pusat, PT Pos Indonesia, dan instansi lainnya.
“Tujuannya agar masyarakat semakin mengenal dan percaya pada beras SPHP sebagai penyeimbang harga di pasaran,” ujar Mersi.
Sementara itu, Deputi Bisnis Regional Enam Area Kalimantan PT Pos Indonesia, Sujadmiko, menyatakan kesiapannya mengawal program ini hingga ke pelosok.
“Di Kalimantan, kami siapkan 22 titik peluncuran GPM. Tujuh titik di antaranya ada di Kaltim,” katanya.
Ke depan, PT Pos menargetkan 300 titik distribusi di seluruh Kalimantan. Di Kaltim saja akan ada lebih dari 50 titik.
“Jaringan kami akan terus bergerak. Tujuannya jelas: beras terjangkau sampai ke tangan masyarakat,” tegasnya.
Dengan kolaborasi ini, pemerintah berharap distribusi beras murah bisa lebih tepat sasaran. Juga bisa menekan lonjakan harga di pasaran.
Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) adalah andalan pemerintah untuk menyeimbangkan harga. Harganya lebih murah dari harga pasar umum dan kualitasnya tetap terjaga.
GPM ini sekaligus jadi langkah konkret melindungi daya beli masyarakat. Di tengah situasi harga bahan pokok yang kerap naik turun, kehadiran SPHP bisa jadi penyelamat di dapur rakyat.
Tidak ada komentar