SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) kembali mencatat prestasi dengan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Namun, capaian ini tidak boleh membuat pemerintah berpuas diri.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menegaskan bahwa WTP bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen yang lebih besar untuk memperbaiki tata kelola keuangan daerah.
“Rekomendasi yang disampaikan BPK itu bukan sekadar catatan. Itu tuntutan yang wajib ditindaklanjuti,” kata Firnadi.
Firnadi mengingatkan bahwa setiap opini WTP selalu disertai temuan dan rekomendasi penting dari BPK. Ia mendorong agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) segera menyusun rencana aksi yang konkret dan terukur.
“Jangan sampai rekomendasi itu hanya berhenti di atas kertas. Harus ada indikator pencapaian yang jelas,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa tanggung jawab tidak bisa dilimpahkan begitu saja ke staf atau bawahan. Setiap kepala OPD harus mengetahui isi temuan yang dikenakan ke instansinya dan segera menyusun solusi.
“Ini soal komitmen, bukan cuma urusan administratif,” tegas Firnadi.
Tak hanya internal, Firnadi juga menyoroti pentingnya transparansi kepada publik soal isi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK. Menurutnya, masyarakat berhak tahu apa saja yang menjadi sorotan auditor negara, serta bagaimana pemerintah menindaklanjutinya.
“Masyarakat punya hak untuk tahu. Ini bagian dari kontrol sosial dan transparansi anggaran.”
Firnadi menegaskan, dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK, eksekutif dan legislatif harus bekerja bersama. Sinergi yang kuat diperlukan agar pengelolaan keuangan daerah semakin baik dan akuntabel.
“Kita di DPRD Kaltim siap mengawal. Tapi harus ada komitmen yang sama dari semua pihak,” pungkasnya.
Opini WTP adalah pencapaian. Tapi menjaga integritas anggaran dan kepercayaan publik jauh lebih penting.
Contains information related to marketing campaigns of the user. These are shared with Google AdWords / Google Ads when the Google Ads and Google Analytics accounts are linked together.
90 days
__utma
ID used to identify users and sessions
2 years after last activity
__utmt
Used to monitor number of Google Analytics server requests
10 minutes
__utmb
Used to distinguish new sessions and visits. This cookie is set when the GA.js javascript library is loaded and there is no existing __utmb cookie. The cookie is updated every time data is sent to the Google Analytics server.
30 minutes after last activity
__utmc
Used only with old Urchin versions of Google Analytics and not with GA.js. Was used to distinguish between new sessions and visits at the end of a session.
End of session (browser)
__utmz
Contains information about the traffic source or campaign that directed user to the website. The cookie is set when the GA.js javascript is loaded and updated when data is sent to the Google Anaytics server
6 months after last activity
__utmv
Contains custom information set by the web developer via the _setCustomVar method in Google Analytics. This cookie is updated every time new data is sent to the Google Analytics server.
2 years after last activity
__utmx
Used to determine whether a user is included in an A / B or Multivariate test.
18 months
_ga
ID used to identify users
2 years
_gali
Used by Google Analytics to determine which links on a page are being clicked
30 seconds
_ga_
ID used to identify users
2 years
_gid
ID used to identify users for 24 hours after last activity
24 hours
_gat
Used to monitor number of Google Analytics server requests when using Google Tag Manager
Tidak ada komentar