BONTANG — Pemerintah Kota Bontang berencana melakukan penataan besar-besaran di kawasan wisata unggulan, Pulau Beras Basah. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mengurangi kesan semrawut di pulau tersebut.
Tak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp11 miliar. Anggaran tersebut tertuang dalam Rencana Induk Pengelolaan Objek Wisata (RIPO) yang telah disusun Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disporapar-Ekraf) Bontang.
Anggaran akan digunakan secara bertahap. Mulai dari pembangunan pemecah ombak untuk mencegah abrasi, hingga penataan stand pedagang agar lebih rapi dan tidak mengganggu estetika.
“Mulai tahun depan semoga sudah bisa direalisasikan. Anggarannya kemungkinan dikoreksi, tapi komitmen pemerintah sudah jelas,” ujar Kepala Disporapar-Ekraf Bontang, Rafidah.
Sorotan terhadap kondisi Pulau Beras Basah mencuat kembali setelah seorang wisatawan asal Balikpapan meninggal dunia pada Sabtu lalu. Menyikapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Agus Haris langsung turun meninjau kondisi di lapangan.
Ia menyebut, kawasan pulau terlihat kotor dan tidak tertata. Banyak tenda terpal berdiri sembarangan. Sampah pun berserakan di berbagai sudut.
“Tidak boleh lagi ada penyewaan tenda terpal. Ini mengganggu keindahan. Nanti akan dibangun cottage permanen agar lebih tertata,” tegas Agus.
Pemerintah juga sedang menyiapkan regulasi pengelolaan resmi. Nantinya, pemerintah daerah bisa menarik retribusi, namun tetap melibatkan warga lokal yang selama ini menggantungkan penghasilan dari sektor wisata.
“Prinsipnya, warga tetap dilibatkan. Tapi pemerintah yang mengatur agar lebih tertib,” ucap Agus.
Tak hanya soal penataan, Pemkot Bontang juga berencana menyiapkan ambulans laut sebagai fasilitas keselamatan tambahan.
“Insya Allah akan diwujudkan. Kalau tidak masuk anggaran perubahan, akan kita usulkan tahun 2026,” tandasnya.
[SON]
Tidak ada komentar