BONTANG – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Pemerintah Kota Bontang menggelar kegiatan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Wilayah Khusus. Acara berlangsung di Anjungan Bontang Kuala, Selasa (8/7/2025), dan dibuka langsung oleh Wali Kota Bontang, dr. Neni Moerniaeni.
Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari TNI, tenaga kesehatan, perwakilan instansi terkait, hingga tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Bunda Neni menekankan bahwa pelayanan KB harus dilakukan secara humanis, bukan semata teknis.
“Pelayanan KB bukan hanya soal alat kontrasepsi. Ini tentang membangun keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas,” ujar Neni.
Ia juga mengingatkan pentingnya pendekatan yang fokus pada kebutuhan dan kenyamanan setiap individu atau pasangan, terutama dalam wilayah khusus dan rentan.
Cegah Stunting Sejak Perencanaan Kehamilan
Wali Kota Neni turut menyoroti persoalan stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kota Bontang. Menurutnya, pencegahan stunting harus dimulai sejak perencanaan kehamilan.
“Kehamilan yang terlalu dini, terlalu dekat jaraknya, atau terlalu sering, bisa menyebabkan gangguan gizi pada ibu dan janin,” tegasnya.
Karena itu, pelayanan KB yang merata dan berkualitas dianggap sebagai salah satu strategi kunci mencegah stunting sejak dari hulu.
Puskesmas Harus Fokus pada Pencegahan
Sebelum membuka acara, Bunda Neni bersama Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim dr. Rizky Permanajati, Kepala DKP3AKB Eddy Foreswanto, dan perwakilan Forkopimda, meninjau Puskesmas Pembantu Bontang Kuala.
Dalam kunjungan itu, ia kembali menegaskan bahwa puskesmas seharusnya menjadi pusat pelayanan promotif dan preventif, bukan sekadar tempat berobat.
“Yang utama adalah mencegah warga agar jangan sampai jatuh sakit,” katanya.
Sebagai seorang dokter, Wali Kota juga mengingatkan pentingnya pola hidup bersih dan sehat, termasuk mengurangi kebiasaan merokok untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Kegiatan ini juga menghadirkan Reni Murni sebagai narasumber utama yang membahas strategi intensifikasi layanan KBKR di wilayah khusus. Diskusi tersebut menjadi momen refleksi menyambut Harganas ke-32 di Kota Taman.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Bontang berharap dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam pelayanan kesehatan keluarga yang merata, inklusif, dan berkelanjutan. [SON]
Tidak ada komentar