Lampu Merah Bungoro Rusak Parah! Warga Resah, Kadishub Sentil PT Semen Tonasa

Redaksi Kaltimdaily
27 Jun 2025 16:22
2 menit membaca

PANGKEP — Lampu lalu lintas di Simpang Empat Bungoro, Kabupaten Pangkep, kembali menjadi sorotan warga. Lampu yang seharusnya mengatur arus kendaraan justru sering mati dan tak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, kemacetan kerap terjadi. Risiko kecelakaan juga meningkat di persimpangan padat tersebut. Keluhan masyarakat terus mengalir, memaksa Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pangkep, Baharuddin, buka suara.

“Lampu itu sudah tidak layak. Harus diganti total,” tegas Baharuddin, Jumat (27/6/2025).

Menurut Baharuddin, lampu lalu lintas itu bukan milik Pemkab, melainkan dikelola langsung oleh PT Semen Tonasa. Hal inilah yang membuat pemerintah daerah tak bisa serta-merta melakukan perbaikan.

“Itu milik PT Semen Tonasa. Sudah dirapatkan. Harus ganti, tapi kewenangannya bukan di kami,” jelasnya.

Pemkab Pangkep, kata dia, sudah mencoba berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Namun upaya ini mentok. Alasannya, PT Semen Tonasa menolak jika kendali alat berpindah ke Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

“Di Labbakkang bisa karena tidak ada penolakan. Di Bungoro, Tonasa tidak setuju karena nanti kendalinya pindah ke BPTD,” tambah Baharuddin.

Dishub memperkirakan, biaya pengadaan traffic light baru mencapai setengah miliar rupiah. Jumlah yang cukup besar jika dibebankan ke APBD Pangkep.

Sayangnya, menurut Baharuddin, tidak ada itikad kuat dari pihak perusahaan untuk mengganti alat yang rusak.

“Ini soal keselamatan. Tapi saat disampaikan ke Tonasa, jawabannya justru mengeluh,” ujarnya.

Ia menilai, PT Semen Tonasa seharusnya lebih proaktif karena fasilitas itu berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat luas.

Baharuddin juga menyentil kebiasaan menunggu masalah viral dulu sebelum bertindak.

“Jangan tunggu disorot dulu baru bergerak,” tegasnya.

Untuk sementara, Dishub Pangkep hanya bisa terus melakukan pemantauan dan menyampaikan aspirasi masyarakat.

Baharuddin berharap, baik PT Semen Tonasa maupun pemerintah pusat segera turun tangan. Ia tak ingin korban terus berjatuhan hanya karena satu lampu merah rusak dibiarkan terlalu lama. [IRWAN]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *