Asisten I Pemkab Kutim, Poniso Suryo Renggono.SANGATTA – Kutai Timur (Kutim) tak mau tertinggal. Kabupaten ini segera menyusul daerah lain di Kalimantan Timur dalam membangun Sekolah Rakyat, program pendidikan dari pemerintah pusat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Asisten I Pemkab Kutim, Poniso Suryo Renggono, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan lahan untuk pembangunan sekolah tersebut.
“Dalam rapat awal pembahasan, kami perlu lahan yang clear and clean terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa (29/7/2025), di Sangatta.
Saat ini, ada dua opsi lokasi yang tengah diverifikasi: di Jalan Guru Besar dan Jalan Simono, Kecamatan Sangatta Utara. Tim lapangan sudah turun untuk memastikan kelayakan dan kesiapan lahan.
“Sudah kami usulkan ke pemerintah pusat untuk pematangan dan sertifikasi lahannya,” tambah Poniso. “Setelah itu, pembangunan bisa dimulai. Tapi kami belum tahu pasti kapan dimulai, karena pembangunannya dari pusat.”
Kepala Dinas Sosial Kutai Timur, Ernata Hadi Sujito, mengatakan Sekolah Rakyat adalah solusi konkret untuk mengatasi masalah putus sekolah akibat persoalan ekonomi.
“Sasaran utamanya adalah keluarga miskin. Sekolah ini dibuat agar semua anak tetap bisa menempuh pendidikan wajib,” jelasnya.
Lebih dari itu, sekolah ini juga diharapkan menjadi titik balik dalam memutus mata rantai kemiskinan.
“Kalau anak-anaknya berpendidikan, mereka bisa kerja, punya penghasilan yang layak. Anak-anak generasi berikutnya tidak lagi jadi generasi miskin,” ungkap Ernata.
Dengan program ini, Kutim berharap mencetak generasi muda yang cerdas, mandiri, dan mampu mengubah nasib keluarga mereka. Sekolah Rakyat bukan sekadar bangunan—ia adalah harapan baru.
Pemerintah pusat disebut akan membangun fisiknya. Sementara Pemkab Kutim fokus pada penyiapan lahan dan dokumen legalitasnya.
Jika semua berjalan sesuai rencana, dalam waktu dekat anak-anak dari keluarga prasejahtera di Kutim bisa segera bersekolah tanpa takut terkendala biaya. (HAF)
Tidak ada komentar