SAMARINDA – Kawasan Mugirejo, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) kembali jadi sorotan. Masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus bergerak cepat.
Kondisi geografis Mugirejo memang menjadi tantangan tersendiri. Wilayah ini berada di titik rendah, sehingga rawan tergenang saat hujan turun deras.
Wali Kota Samarinda Andi Harun turun langsung ke lapangan, Kamis (3/7/2025). Ia meninjau kondisi bekas banjir yang sempat melanda wilayah Mugirejo beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan itu, ia didampingi jajaran Dinas PUPR dan instansi teknis lainnya. Hasilnya, pemkot langsung merancang langkah penanggulangan banjir. Salah satunya dengan membangun drainase sepanjang 250 meter.
“Tahun ini akan kita kerjakan 200 meter drainase. Tambahan 50 meter lagi bersifat jangka pendek untuk mengurangi genangan,” jelas Andi Harun.
Wali kota menargetkan, proyek penanganan banjir di Mugirejo akan tuntas seluruhnya pada 2026. Meski belum bebas total dari banjir tahun ini, ia optimistis volume genangan akan jauh berkurang.
“Setidaknya mulai tahun ini, genangan tidak separah sebelumnya. Targetnya, 2026 Mugirejo bebas banjir,” tambahnya.
Salah satu fokus utama adalah jembatan penghubung Jalan DI Panjaitan – Mugirejo. Jembatan itu dianggap terlalu rendah dan menghambat aliran air.
“Minggu depan kita bongkar jembatan ini. Ini penting untuk memperlancar aliran air,” tegasnya.
Wali kota juga menyoroti keberadaan Warung Kediri yang berada di area tersebut. Bangunan warung dan pagar di sekitarnya dinilai ikut menghambat aliran air. Namun, Andi Harun menegaskan pendekatannya tetap persuasif.
“Kita akan komunikasikan baik-baik. Warung tetap bisa beroperasi, tapi aliran air di bawahnya tidak boleh terganggu,” katanya.
Untuk pagar milik warga yang berdiri di atas tanah pribadi, pemkot juga telah menyiapkan solusi.
“Nanti kita bongkar dulu. Setelah itu, pemerintah yang akan bangunkan ulang,” ucapnya.
Langkah-langkah konkret ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Samarinda dalam menyelesaikan masalah banjir. Tak hanya di Mugirejo, tapi juga di wilayah lain yang memiliki kerentanan serupa.
Dengan penanganan bertahap dan pendekatan langsung ke masyarakat, Pemkot berharap sinergi pemerintah dan warga bisa terwujud.
“Kita ingin pembangunan tetap berjalan, tapi lingkungan juga harus aman dari genangan,” tutup Wali Kota Samarinda.
Tidak ada komentar