SAMARINDA – Cuaca Kalimantan Timur (Kaltim) dalam 10 hari ke depan diprediksi akan bervariasi. BMKG Stasiun APT Pranoto Samarinda merilis prakiraan terbaru untuk periode 11–20 Juli 2025, dengan sorotan utama: curah hujan rendah di sebagian besar wilayah pesisir.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto, Riza Arian Noor, wilayah timur hingga selatan Kaltim, terutama di daerah pesisir, akan mengalami curah hujan kategori rendah, yaitu antara 0–50 mm.
Meski intensitasnya rendah, peluang terjadinya hujan justru tinggi, bahkan lebih dari 90 persen.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa hujan memang akan terjadi, tapi dalam volume kecil,” jelas Riza.
Wilayah dengan kategori curah hujan menengah (antara 50–150 mm) diprediksi terjadi di: Sebagian kecil Kutai Barat; Kutai Timur bagian barat; Berau; wilayah utara Kutai Kartanegara; sebagian besar Mahakam Ulu.
BMKG juga mengeluarkan prakiraan sifat hujan—parameter yang menunjukkan apakah curah hujan lebih banyak, normal, atau di bawah rata-rata.
Mayoritas wilayah Kaltim akan mengalami sifat hujan normal (85–115 persen dari rata-rata klimatologis). Namun ada beberapa pengecualian penting: pesisir timur Kaltim diprediksi mengalami sifat hujan bawah normal (50–84 persen); dan sebagian kecil wilayah Kutai Timur dan Berau justru akan mengalami sifat hujan atas normal (116–150 persen)
Meski sebagian besar hujan bersifat ringan, masyarakat tetap diimbau waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor atau genangan. Perbedaan pola hujan di setiap wilayah juga harus diantisipasi, terutama oleh petani, nelayan, dan pelaku usaha transportasi.
“Prakiraan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk jadi panduan agar kita semua bisa lebih siap,” ujar Riza.
BMKG berharap informasi ini dimanfaatkan masyarakat untuk merencanakan aktivitas, serta oleh pemerintah daerah untuk antisipasi dini terhadap potensi bencana cuaca.
Tidak ada komentar