Daftar Penumpang Selamat dan Korban KMP Tunu Pratama Jaya, 29 Orang Ditemukan Hidup, 6 Meninggal

Redaksi Kaltimdaily
4 Jul 2025 01:17
2 menit membaca

BANYUWANGI – Basarnas akhirnya merilis identitas 29 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, usai kapal tersebut tenggelam di lintasan Ketapang–Gilimanuk, Rabu malam (2/7/2025).

Insiden tenggelamnya kapal ini terjadi sekitar pukul 23.35 WIB, dan menjadi salah satu tragedi pelayaran terbesar tahun ini.

Deputi Operasi dan Siaga Basarnas, Ribut Eko S., mengungkapkan, total ada 29 penumpang selamat. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya merupakan warga Banyuwangi, Jawa Timur, yang telah dipulangkan kepada keluarganya melalui Pelabuhan Ketapang, Kamis sore pukul 16.40 WIB.

Berikut nama-nama penumpang yang selamat:

  1. Saroji
  2. Saiful Munir
  3. Mansun
  4. Romi Alfa Hidayat
  5. Sandi Wariawan
  6. Supardi
  7. Abu Khoir
  8. M. Farid Wajdi
  9. Erick Imbawani
  10. Nurdin Yuswanto
  11. Richo Krafsanjani
  12. Ahmad Suyipno
  13. Bahrul Ulum
  14. Moh. Tri Wahyudi
  15. Ansori
  16. Muhamad Wajihi
  17. Syamsul Hidayat
  18. Ely Mustain
  19. Ahmad Rokhan
  20. Ibnul Bawait
  21. Deni Hermanto
  22. Muhammad Kholil
  23. Bejo Santoso
  24. Febriani
  25. Imron
  26. Nanda Sinta Alvani
  27. Riky Prayuda Tama
  28. Dimas Hadi
  29. Eka Toniansyah

Enam Korban Meninggal Sudah Teridentifikasi

Sementara itu, enam penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah mereka telah dievakuasi dan tiba di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kamis malam pukul 20.15 WIB, setelah diberangkatkan dari Gilimanuk, Bali.

Identitas korban meninggal dunia:

  1. Anang Suryono
  2. Eko Sastriyo
  3. Elok Rumantini
  4. Cahyani
  5. Fitri April Lestari
  6. Afnan Aqiel Mustafa

Masih Ada 30 Orang Belum Ditemukan

KMP Tunu Pratama Jaya saat itu mengangkut 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 kendaraan. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap 30 orang lainnya yang belum ditemukan.

Eko menjelaskan, bangkai kapal diduga berada di kedalaman 50–55 meter. Pencarian kini meluas hingga 12 mil laut ke arah selatan, mengikuti arus dan cuaca yang tidak menentu.

Operasi SAR akan diperkuat mulai Jumat (4/7/2025) dengan tambahan personel dan armada. Termasuk dukungan kapal dari TNI AL seperti KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, serta helikopter dari Baharkam Polri dan pihak swasta.

Namun, pencarian tetap mempertimbangkan keselamatan tim SAR. Cuaca buruk dan gelombang tinggi di selatan Pulau Bali menjadi tantangan utama di lapangan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang meninjau langsung ke Pelabuhan Ketapang, menegaskan bahwa keselamatan personel pencari harus jadi prioritas, sambil terus memaksimalkan pencarian korban.

[ANT/DES]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *