SAMARINDA – Setelah melalui proses panjang, Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 10 Samarinda akhirnya kembali menggelar kegiatan belajar mengajar di Kampus A, Jalan HAMM Rifadin, Samarinda Seberang, mulai Rabu, 25 Juni 2025.
Langkah ini menandai babak baru bagi SMAN 10, khususnya bagi siswa-siswi kelas X yang akan memulai tahun ajaran baru di kampus lama mereka.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud (Harum), memastikan seluruh proses pemindahan berlangsung lancar dan tetap menjaga harmonisasi dengan semua pihak, termasuk Yayasan Melati yang sebelumnya terlibat dalam pengelolaan lokasi.
“Pastikan semuanya berjalan baik. Kita hanya menggunakan hak kita tanpa mengurangi hak pihak lain dalam proses belajar mengajar,” tegas Gubernur Harum saat memimpin briefing di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (24/6/2025).
Permasalahan hukum antara SMAN 10 dan Yayasan Melati sudah memasuki babak akhir. Pemprov Kaltim menegaskan komitmennya untuk mengikuti putusan Mahkamah Agung (MA), sembari membuka ruang dialog agar semua pihak tetap mengutamakan kepentingan peserta didik.
Kampus A sendiri berada di atas lahan milik Pemprov Kaltim seluas sekira 12 hektare, yang kini kembali difungsikan untuk kegiatan belajar siswa.
“Yang paling penting, anak-anak kita tidak terhambat dalam menuntut ilmu,” imbuh Gubernur.
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan bahwa pemanfaatan kembali Kampus A sudah dikoordinasikan dengan Polres Samarinda dan Polda Kaltim.
“Insyaallah, SMAN 10 akan mulai menggunakan Kampus A mulai hari ini. Fokus awal adalah siswa kelas X,” jelasnya.
Jumlah siswa baru yang diterima melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) mencapai 320 orang, sementara total siswa SMAN 10 saat ini lebih dari 1.000 pelajar.
Kampus A akan digunakan untuk kegiatan belajar kelas X, sedangkan kelas XI dan XII tetap berada di Kampus B, Jalan PM Noor, Sempaja.
Pemprov Kaltim juga memberikan ruang kepada Yayasan Melati untuk tetap menjalankan aktivitas pendidikan hingga tahun depan. Ruang-ruang yang tersedia di Kampus A dibagi secara arif dan proporsional.
“Kami sudah berbagi ruang dengan bijak. Semoga proses belajar mengajar berjalan lancar dan aman,” ujar Sri Wahyuni.
Proses penerimaan siswa baru di tiga sekolah unggulan telah rampung, sementara pendaftaran SMA reguler masih berlangsung. [DES]
Tidak ada komentar