Peredaran Narkoba di Balikpapan Mengkhawatirkan, DPRD Dorong Sosialisasi Masif ke Pelajar

Redaksi Kaltimdaily
27 Jun 2025 11:29
2 menit membaca

BALIKPAPAN — Peredaran narkotika di Kota Balikpapan kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di sejumlah titik.

“Angkanya cukup tinggi, bahkan cenderung meningkat dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Yono kepada awak media, Kamis (26/6/2025).

Menurut Yono, pihaknya menerima laporan dari berbagai elemen, termasuk masyarakat. Titik-titik rawan mulai teridentifikasi, dan situasi ini disebutnya perlu ditangani secara masif dan kolaboratif.

Berdasarkan data Polresta Balikpapan dari Januari hingga awal Juni 2025, tercatat 127 kasus narkotika berhasil diungkap. Dari jumlah itu, polisi menangkap 144 tersangka, terdiri dari 137 laki-laki dan 7 perempuan.

Barang bukti yang diamankan tak sedikit. Di antaranya: Sabu seberat 1.284,91 gram; Ganja 24,61 gram; Ekstasi 86 butir; Tembakau gorila 23,81 gram

Yono menilai, angka ini menunjukkan bahwa bahaya narkoba di Balikpapan masih tinggi. Karena itu, sosialisasi dan edukasi harus diperkuat, terutama kepada kalangan pelajar.

“Anak-anak sekolah sangat rentan. Mereka masih punya masa depan panjang. Orang tua juga harus aktif mengingatkan anak-anaknya,” ujarnya.

DPRD Balikpapan, kata Yono, siap mendukung langkah-langkah represif dari aparat. Termasuk razia di tempat hiburan malam maupun kawasan rawan narkoba.

“Kami akan berkoordinasi dengan Polresta Balikpapan untuk melakukan pencegahan secara menyeluruh,” tegasnya.

Ia menambahkan, momentum Hari Anti Narkotika Internasional harus menjadi pemicu semangat bersama dalam memerangi peredaran narkoba.

Menurutnya, partisipasi masyarakat sangat penting. Bukan hanya sebagai pelapor, tapi juga penyampai edukasi di lingkungan masing-masing.

“Kita ingin semangat ini tumbuh di seluruh lapisan masyarakat. Jangan biarkan anak-anak kita jadi korban narkoba,” katanya.

Yono juga menyebut DPRD mendukung kegiatan seminar dan edukasi untuk pelajar baru di tingkat SMA. Tujuannya agar pencegahan dimulai sejak dini, sebelum generasi muda terjerumus.

“Perlindungan terhadap generasi muda harus dilakukan bersama. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tutupnya. [SY]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *