BERAU – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud turun langsung meninjau proyek penahan abrasi di Pantai Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Selasa (15/7/2025). Kunjungan ini untuk memastikan progres pembangunan fisik sekaligus menegaskan komitmen menjaga kawasan pesisir dari kerusakan lingkungan yang makin parah.
“Kita sepakat, jalur pesisir sepanjang 12 kilometer ini harus dibenahi secara menyeluruh dengan langkah-langkah preventif,” tegas Gubernur Harum di lokasi.
Ia datang bersama Wakil Gubernur Seno Aji, Anggota Komisi VI DPR RI Hj Sarifah Suraidah, dan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas. Rombongan disambut warga dan aparat kampung yang berharap besar pada keberlanjutan proyek ini.
Didampingi Kepala Dinas PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda, Gubernur Harum memantau langsung sejumlah titik pembangunan, mulai dari pemasangan breakwater (pemecah ombak) hingga penanaman vegetasi pantai.
Ia menekankan pentingnya pembangunan penahan ombak di titik-titik rawan abrasi. Selain berfungsi melindungi daratan, infrastruktur ini juga menjadi benteng ekonomi bagi warga pesisir.
“Ini bukan cuma proyek fisik, ini investasi jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan dan penghidupan masyarakat pesisir,” ujar Rudy Masud.
Tak hanya beton, Gubernur Kaltim juga meminta program penanaman mangrove digalakkan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, untuk ikut terlibat.
“Kalau kita tanam bakau, maka ikan, kepiting, udang, semua akan datang. Ekosistem terjaga, pantai kita jadi asri dan produktif,” tambahnya kepada Bupati Berau.
Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menjelaskan bahwa proyek penahan abrasi ini dimulai sejak tahun 2021 dan akan berlangsung hingga 2024. Penanganan dilakukan di 6 kampung yang terdampak langsung abrasi dengan total garis pantai kritis sepanjang 5 kilometer.
Masih ada 2,7 kilometer garis pantai yang belum tertangani. Namun kabar baiknya, untuk tahun 2025 sudah tersedia kontrak senilai Rp4 miliar untuk pengerjaan tambahan sepanjang 165 meter.
“Ini proyek berkelanjutan, dan kita pastikan tetap jalan,” tegas Firnanda.
Masyarakat pesisir Biduk-Biduk menggantungkan harapan besar pada proyek ini. Tak hanya untuk keselamatan rumah dan lahan mereka, tapi juga masa depan ekonomi dari hasil laut yang semakin terancam karena abrasi.
Turut hadir dalam peninjauan ini: Istri Wakil Gubernur Kaltim Wahyu Seno Aji, Sekda Prov Kaltim Sri Wahyuni, para asisten gubernur, kepala OPD, dan pejabat struktural lainnya dari Pemprov Kaltim.
Tidak ada komentar