Orderan Fiktif Maxim Bikin Driver Bontang Merugi, Manajemen Bungkam

Redaksi Kaltimdaily
16 Jul 2025 08:00
3 menit membaca

BONTANG — Aksi penipuan lewat orderan fiktif di aplikasi maxim ojek online alias ojol masih terus terjadi di Kota Bontang. Meski kerap merugikan para driver, sayangnya tak ada solusi jelas dari manajemen Maxim, aplikasi transportasi daring asal Rusia ini.

Pantauan Pranala.co, Selasa (15/7/2025) malam pukul 21.00 WITA, dua order mencurigakan terdeteksi di aplikasi Maxim. Kedua pesanan itu diduga kuat orderan fiktif yang sengaja dibuat untuk menipu driver.

Order pertama berasal dari minimarket Era Jaya di Jalan Jendral Ahmad Yani. Dalam keterangannya, pemesan meminta dibelikan susu bubuk formula merek Nutrition dan minuman bersoda Fanta. Ongkos yang ditawarkan bahkan dinaikkan menjadi Rp26 ribu, dari tarif normal Rp8 ribu. Tujuan pengiriman ditulis ke kost Damai Bontang Kuala.

Order kedua datang dari Apotek Nia Farma, Tanjung Laut Indah. Pelaku meminta dibelikan Levosif sirup 100 ml dan minyak telon Konicare ukuran besar, serta meminta driver menalangi pembelian. Tarif ditawarkan Rp18 ribu, dengan tujuan Asrama Polres Bontang.

Namun, kedua order tersebut tidak kunjung diambil driver dan akhirnya hilang sendiri dari sistem.

“Orderan fiktif itu, Mas. Sudah jelas enggak ada yang mau ambil. Nanti juga hilang sendiri,” ujar Da, salah satu driver Maxim saat ditemui malam itu.

Da mengaku sudah sering melihat order semacam ini sejak pertama kali Maxim hadir di Bontang pada 2018. Ia sendiri pernah hampir tertipu saat baru bergabung menjadi mitra.

“Untung ada teman yang kasih tahu. Jadi saya batal top-up saldo saat itu,” ucapnya.

Sayangnya, tidak ada perlindungan bagi driver yang dirugikan akibat orderan fiktif. Dalam ketentuannya, Maxim dengan tegas menyatakan tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami mitra.

Imbauan resmi dari aplikasi menyebutkan agar para driver berhati-hati dan mengecek ulang setiap order layanan Food & Shop.

“Jadi ya kami yang harus cerdas. Kalau orderannya mencurigakan, mending dilewati aja,” sambung Da.

Upaya klarifikasi dari Pranala.co ke kantor Maxim Bontang yang berlokasi di Kompleks Perumahan Bontang Permai, Jalan Catur, juga tidak membuahkan hasil. Tak ada satu pun pegawai yang mau memberikan pernyataan resmi.

Sebaliknya, awak media diminta untuk menghubungi Public Relations (PR) Maxim Pusat melalui WhatsApp. Namun hingga berita ini diterbitkan, pesan yang dikirim tidak mendapat balasan.

Gojek dan Grab Beda Sikap: Siap Ganti Rugi

Berbeda dengan Maxim, dua aplikasi transportasi lainnya, Gojek dan Grab, justru menunjukkan kepedulian terhadap mitranya.

“Kalau kena tipu saat jalanin orderan, saldo kami diganti. Asal prosedurnya lengkap,” ujar Ivan, salah satu driver Grab di Bontang.

Menurutnya, baik Gojek maupun Grab memiliki asuransi perlindungan bagi driver. Bahkan sebelum aktif menerima order, mitra driver juga mendapat pelatihan satu minggu agar paham prosedur kerja dan modus penipuan.

“Tapi tetap ada yang ketipu juga. Karena modusnya selalu berubah-ubah. Driver harus jeli,” tutupnya.

[FAHRUL R]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *