BALIKPAPAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya menekan krisis sampah di wilayah pesisir. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sebanyak 80 petugas kebersihan dikerahkan untuk menangani tumpukan sampah yang datang dari laut maupun daratan.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menjelaskan bahwa masalah ini semakin parah saat musim angin selatan tiba, di mana ombak membawa limpasan sampah ke bibir pantai.
“Kami punya sekitar 80 petugas yang kami sebar di 10 kelurahan pesisir,” kata Sudirman, Jumat (27/6/2025).
Volume sampah yang berhasil dikumpulkan petugas cukup mencengangkan. Setiap hari, bisa mencapai 9 ton. Mayoritas berupa plastik, kemasan makanan, dan potongan kayu ringan.
Sudirman menegaskan, jika tidak ditangani serius, kawasan pesisir Balikpapan bisa bernasib sama dengan pantai-pantai di Pulau Jawa yang viral karena lautan sampah.
“Ini bukan sekadar soal kebersihan, tapi menyangkut kelangsungan lingkungan hidup dan masa depan pesisir kita,” tegasnya.
DLH juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat. Sampah yang menumpuk di pesisir bukan hanya dari laut, tapi juga berasal dari sungai dan drainase kota.
“Kalau hanya andalkan petugas, tidak akan cukup. Warga harus ikut jaga kebersihan sungai dan pantai,” katanya.
DLH mendorong perubahan perilaku, terutama dalam hal membuang sampah sembarangan. Kampanye ini menyasar daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara ke Teluk Balikpapan.
Pemerintah menargetkan pengurangan sampah laut sebesar 30 persen hingga 2026. Upaya itu dilakukan lewat berbagai program strategis: Penataan kawasan pesisir; pengurangan penggunaan plastik sekali pakai; kolaborasi dengan komunitas dan pelaku usaha; aksi bersih pantai rutin
DLH Balikpapan juga berencana menambah armada dan petugas khusus pesisir. Termasuk mendorong Peraturan Daerah tentang sampah laut agar pengelolaan lebih terintegrasi.
“Kalau laut bersih, ekosistem sehat. Nelayan bisa melaut, pariwisata pesisir juga bisa berkembang,” tutur Sudirman.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari komitmen Pemkot Balikpapan untuk mewujudkan kota pesisir yang bersih, sehat, dan layak huni. [DIAS]
Tidak ada komentar