Ketimpangan IPM Kaltim Disorot DPRD: Kota Maju, Kabupaten Tertinggal

Redaksi Kaltimdaily
26 Jun 2025 08:30
2 menit membaca

SAMARINDA — Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur terus menunjukkan tren positif. Tahun 2024, IPM Kaltim mencapai angka 78,79. Naik 0,59 poin dibanding tahun sebelumnya.

Namun, di balik angka itu, masih ada cerita yang kurang menggembirakan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan masih terjadi ketimpangan pembangunan yang mencolok antarwilayah.

“Kalau dilihat sepintas, IPM kita bagus. Tapi nyatanya, pembangunan ini belum dinikmati merata,” kata Andi, Kamis (26/6/2025).

Andi menyoroti perbedaan yang sangat jelas antara kota-kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang, dengan kabupaten seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat.

Di kota-kota besar, masyarakat sudah menikmati pendidikan, infrastruktur, dan layanan publik yang memadai. Tapi di beberapa kabupaten, akses pendidikan masih minim, fasilitas masih terbatas, dan IPM-nya tetap rendah.

“Ini menunjukkan ketimpangan nyata. Ada daerah yang punya akses luar biasa terhadap pendidikan, tapi ada pula yang tertinggal jauh,” tegasnya.

Ketimpangan IPM, lanjut Andi, bukan sekadar soal angka. Tapi berimbas langsung pada masa depan generasi muda di daerah tertinggal.

Akses pendidikan yang terbatas membuat anak-anak di sana sulit berkembang. Potensi mereka terhambat. Padahal, SDM berkualitas adalah kunci pembangunan jangka panjang.

“Kalau kita terus biarkan, anak-anak di Mahulu atau Kubar bisa tertinggal jauh. Padahal mereka punya potensi yang sama,” ujarnya.

Andi mendorong pemerintah provinsi agar menjadikan ketimpangan IPM sebagai prioritas pembangunan.

Ia mengusulkan beberapa langkah konkret. Yakni; memperluas akses pendidikan di daerah tertinggal; memberikan beasiswa dan pelatihan vokasi yang relevan; seta membangun infrastruktur dasar, seperti jalan penghubung dan sekolah layak.

“Langkah-langkah ini penting agar pembangunan tidak hanya dinikmati segelintir kota, tapi merata ke seluruh Kaltim,” tambahnya.

Dengan perbaikan akses dan kualitas pendidikan, Andi berharap semua daerah bisa tumbuh bersama.

Pembangunan manusia akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kualitas SDM akan menjadi pondasi bagi Kalimantan Timur menghadapi masa depan yang lebih kompetitif.

“Kalau IPM merata, kita akan punya generasi yang lebih siap, lebih unggul, dan tidak ada lagi cerita daerah yang tertinggal,” tutup Andi. [RAM]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *