Disiapkan 11 Kelas dan Asrama, Ini Lokasi Sekolah Rakyat Gratis di Samarinda

Redaksi Kaltimdaily
4 Jul 2025 23:19
2 menit membaca

SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat menyiapkan rintisan Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat. Fokusnya satu: membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

Tahun ajaran 2025–2026, sebanyak 11 kelas akan dibuka di tiga titik lokasi rintisan di Kota Samarinda.

Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan lokasi pertama berada di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP). Di sini akan dibuka dua kelas untuk jenjang SMP dan dua kelas SMA. Targetnya, 100 siswa bisa mulai belajar.

Lokasi kedua berada di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) atau bekas BLK di Jalan Untung Suropati. Di tempat ini akan tersedia dua kelas SD, satu kelas SMP, dan satu kelas SMA.

Sedangkan lokasi ketiga ada di SMA Negeri 16 Samarinda, dengan dua kelas SD dan satu kelas SMA.

Menariknya, semua lokasi rintisan ini akan dilengkapi fasilitas asrama. Artinya, siswa tak hanya belajar, tapi juga tinggal dan dibina secara menyeluruh.

Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, yang masuk dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Pendaftaran terbuka. Kami imbau masyarakat tak ragu mendaftarkan anak-anaknya. Ini murni program nasional dan sepenuhnya gratis, didanai oleh pemerintah pusat,” jelas Andi.

Ia menegaskan, pemanfaatan gedung yang sudah ada merupakan strategi awal sebelum sekolah permanen dibangun.

Selain program rintisan, pemerintah juga menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat permanen di kawasan Stadion Utama Palaran Samarinda.

Lahan dan infrastruktur pendukung telah siap. Pembangunan diperkirakan dimulai Juli 2025, dengan target menampung 1.000 siswa SD, SMP, dan SMA. Nilai proyeknya sekitar Rp210 miliar.

“Ini satu-satunya lokasi di Kalimantan Timur yang sudah siap dibangun. Daerah lain seperti Paser dan Kutai Timur masih proses usulan,” tambahnya.

Pemerintah Provinsi juga mengajukan satu lokasi lagi di Bukit Biru, Tenggarong yang kini dalam proses pematangan lahan.

Tak hanya pendidikan akademik, Sekolah Rakyat juga akan menanamkan nilai karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan spiritualitas.

“Tujuannya memutus rantai kemiskinan. Bukan hanya pintar, anak-anak juga dibentuk jadi pemimpin masa depan yang tangguh dan berintegritas,” ujar Andi.

Ia berharap, masyarakat Kaltim mendukung program ini dan melihatnya sebagai kesempatan emas untuk masa depan anak-anak dari keluarga prasejahtera.

[DIAS]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *