Beras Murah Diserbu, Warga Bontang Antre sejak Subuh

Redaksi Kaltimdaily
29 Jul 2025 17:36
2 menit membaca

BONTANG – Pagi belum terlalu terang ketika Sutriasih melangkah cepat menuju eks Arena MTQ, Selasa (29/7). Jam tangannya baru menunjukkan pukul 8. Tapi antrean sudah mengular. Nomornya, 402.

“Padahal sudah datang pagi-pagi. Tapi tetap saja ramai,” keluhnya pelan. Ia dari Bontang Kuala. Seperti ratusan warga lainnya, ia berharap bisa membawa pulang beras murah.

Bukan cuma beras. Telur, gula, tepung, bahkan tisu—semua laris manis di Pasar Murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang.

Ada dua jenis beras yang dijual hari itu. Beras medium merek SPHP, seharga Rp60 ribu per karung 5 kg. Dan beras premium, dibanderol Rp75 ribu.

Harganya? Tak terlalu jauh dari pasar.

“Tapi lumayanlah. Selisih Rp3 ribu, bisa buat beli garam,” ujar Sutriasih, sambil menggendong telur dan sekardus tisu.

Di tempat yang sama, Ningsih dari Berbas Tengah sudah datang lebih pagi. Jam tujuh ia sudah berdiri di antrean.

“Kalau bisa begini tiap bulan, Mas,” harapnya. Ia memang bukan pegawai kantoran. Penghasilannya tak tetap.

Bagi warga seperti dia, beras murah itu bukan sekadar kebutuhan—tapi penyambung hidup.

Debora Kristiani, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3, menyebut pihaknya menyediakan 1.200 sak beras medium dan 200 kilogram beras premium.

Namun, jumlah pembeli dibatasi. Maksimal 550 antrean. Dan setiap orang hanya boleh membeli dua jenis bahan pokok.

“Supaya merata dan tidak ditimbun,” katanya.

Ternyata, bukan hanya DKP3 yang bergerak. Pasar murah seperti ini rencananya akan digelar rutin, dua bulan sekali. Bahkan akan melibatkan perusahaan swasta.

“Mudah-mudahan bisa berkelanjutan,” ucap Debora.

Hari itu, halaman eks arena MTQ ramai luar biasa. Panas menyengat. Tapi tak menyurutkan warga. Semua demi bahan pokok yang sedikit lebih murah.

Tiga ribu rupiah jadi berarti. Antrean jadi pilihan. Karena, di tengah harga yang tak kunjung ramah, diskon kecil pun bisa terasa seperti rezeki besar. (FR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *