SAMARINDA — Upaya Pemerintah Kota Samarinda menekan angka stunting membuahkan hasil positif. Dalam Rapat Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024, Samarinda menjadi satu dari empat daerah di Kalimantan Timur yang berhasil mencatat penurunan signifikan.
Rapat ini digelar secara virtual, Kamis (31/7/2025), dan diikuti langsung Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda dari Command Center Diskominfo Samarinda. Kegiatan juga melibatkan TPPS Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri menyampaikan capaian membanggakan. Pada 2022, angka stunting Samarinda berada di angka 25,3 persen. Kemudian turun menjadi 24,4 persen di 2023, dan kembali turun menjadi 20,3 persen pada 2024.
“Ini hasil kerja keras dan kekompakan semua unsur. TPPS Kota Samarinda bekerja tanpa lelah demi masa depan generasi kita,” ujar Saefuddin.
Capaian ini menjadikan Samarinda sebagai salah satu daerah dengan penurunan stunting terbaik di Kaltim. Sementara itu, enam kabupaten/kota lainnya justru mengalami peningkatan.
Wawali Saefuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung. Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kaltim yang selama ini intens mendampingi.
“Semoga kerja sama ini terus terjalin erat ke depan. Ini kerja kemanusiaan yang tidak bisa berhenti,” tutupnya.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Isfihani, menambahkan bahwa TPPS Samarinda berhasil menyelesaikan 29 indikator cakupan layanan. Capaian itu menjadi kunci turunnya angka stunting hingga 4,1 persen dalam satu tahun terakhir.
Sementara itu, Ketua PKK Kota Samarinda, Rinda Wahyuni Andi Harun, turut menjelaskan peran aktif PKK dalam mendukung program ini sejak awal.
PKK membentuk “Posyandu Bayangan” sejak tahun 2000 dan gencar melakukan penyuluhan ke sekolah dasar, SMP, hingga kampus.
“Kami sasar mahasiswa dan mahasiswi dengan edukasi tentang kesiapan membentuk keluarga sehat. Ini penting untuk mencegah stunting sejak dini,” jelas Rinda.
Ia juga menuturkan kegiatan rutin bersama ibu-ibu Dasawisma, yang dibekali pelatihan soal pola asuh anak dan pendidikan remaja dalam keluarga. (DIAS)
Tidak ada komentar