Arkeolog temukan kota dari abad ke-18 yang hilang di hutan hujan Amazon(AFP/ANTONIO SCORZA)
KALTIM — Hutan Amazon di Brasil jadi sasaran rating bintang satu oleh warganet Indonesia. Fenomena ini terjadi sebagai bentuk balasan atas aksi serupa dari netizen Brasil terhadap Gunung Rinjani, pasca insiden tragis yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins.
Pantauan per Sabtu (29/6/2025) menunjukkan lonjakan ulasan negatif pada laman Google Maps “Hutan Amazon”. Sebagian besar review bertuliskan komentar baru, lengkap dengan peringatan mengerikan tentang bahaya di kawasan tersebut.
“Di Amazon banyak anakonda dan siluman ular. Jangan ke sini,” tulis akun bernama She CW.
Komentar serupa datang dari akun lain. “Tempat berbahaya di dunia. Jangan datang ke sini,” tulis Adam Hidayat.
Sebelumnya, netizen Brasil menyerbu Google Maps Taman Nasional Gunung Rinjani dengan rating bintang satu. Aksi ini dipicu oleh rasa kecewa atas insiden meninggalnya Juliana Marins, pendaki perempuan asal Brasil, yang jatuh ke jurang sedalam 600 meter di jalur pendakian.
Tim penyelamat sempat kesulitan mengevakuasi karena kondisi medan yang curam dan cuaca buruk, termasuk kabut tebal yang menghambat jarak pandang.
Namun, di mata warganet Brasil, proses evakuasi dianggap lambat dan tidak profesional.
“Sama sekali tidak siap, tidak memiliki tim atau peralatan penyelamatan,” tulis akun Deusa da Agua.
“Pengabaian total terhadap nyawa Juliana Marins,” tulis Elaine Ferreira Silva.
Sebagian besar komentar itu ditulis dalam bahasa Portugis dan menyasar otoritas taman nasional.
Serbuan rating rendah terhadap dua lokasi ikonik — Rinjani di Indonesia dan Hutan Amazon di Brasil — menyoroti sisi gelap kekuatan media sosial. Ketegangan antara dua kelompok warganet pun tak terhindarkan.
Meski awalnya bersimpati, netizen Indonesia tampaknya tersulut oleh komentar-komentar bernada menyudutkan dari warganet Brasil. Kini, mereka melampiaskan kekecewaan melalui cara yang sama: serbuan rating bintang satu.
Pakar digital dan pengamat budaya internet menyarankan agar masyarakat lebih bijak menyikapi tragedi.
“Medsos seharusnya jadi ruang empati, bukan ajang saling balas dendam,” ujar seorang netizen dalam forum diskusi daring.
Contains information related to marketing campaigns of the user. These are shared with Google AdWords / Google Ads when the Google Ads and Google Analytics accounts are linked together.
90 days
__utma
ID used to identify users and sessions
2 years after last activity
__utmt
Used to monitor number of Google Analytics server requests
10 minutes
__utmb
Used to distinguish new sessions and visits. This cookie is set when the GA.js javascript library is loaded and there is no existing __utmb cookie. The cookie is updated every time data is sent to the Google Analytics server.
30 minutes after last activity
__utmc
Used only with old Urchin versions of Google Analytics and not with GA.js. Was used to distinguish between new sessions and visits at the end of a session.
End of session (browser)
__utmz
Contains information about the traffic source or campaign that directed user to the website. The cookie is set when the GA.js javascript is loaded and updated when data is sent to the Google Anaytics server
6 months after last activity
__utmv
Contains custom information set by the web developer via the _setCustomVar method in Google Analytics. This cookie is updated every time new data is sent to the Google Analytics server.
2 years after last activity
__utmx
Used to determine whether a user is included in an A / B or Multivariate test.
18 months
_ga
ID used to identify users
2 years
_gali
Used by Google Analytics to determine which links on a page are being clicked
30 seconds
_ga_
ID used to identify users
2 years
_gid
ID used to identify users for 24 hours after last activity
24 hours
_gat
Used to monitor number of Google Analytics server requests when using Google Tag Manager
Tidak ada komentar