SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menargetkan penerbitan 1.000 sertifikat kompetensi bagi tenaga kerja jasa konstruksi pada tahun 2025. Program ini menjadi bagian dari strategi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk menghadapi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas PUPR-PERA Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menyebut bahwa pelatihan tahap pertama telah menjangkau 829 peserta. Rinciannya, 329 orang berasal dari kerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah Kalimantan Selatan, dan 500 lainnya dibiayai oleh APBD Kaltim.
“Kami fokus pada sertifikasi tenaga ahli, asesor, dan instruktur. Tahun depan targetnya 1.000 sertifikat. Tahun 2026 juga sama, tergantung kebutuhan dan anggaran,” kata Aji Fitra saat membuka kegiatan pelatihan di Odah Etam, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (30/6/2025).
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud turut hadir dan mengapresiasi langkah ini. Ia menyebut pelatihan tersebut menjadi bentuk kontribusi nyata SDM lokal terhadap pembangunan IKN.
“Kita tidak hanya menyiapkan tenaga kerja. Kita memperkuat daya tawar SDM Kaltim di tingkat nasional, bahkan internasional,” ucap Rudy.
Salah satu peserta, Gloria Stephanie, lulusan 2023 dari ITK, menyambut positif program ini. Ia menilai pelatihan gratis tersebut sangat membantu lulusan baru dalam meniti karier di sektor konstruksi.
“Bagus sekali. Ini peluang besar buat kami. Apalagi gratis. Saya harap program seperti ini terus dilanjutkan dalam semangat #GratisPol dari Pemprov Kaltim,” ujar Gloria.
Pelatihan dan sertifikasi berlangsung sejak 30 Juni hingga 4 Juli 2025. Program ini menyasar peserta dari berbagai wilayah di Kaltim, seperti Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, dan Balikpapan.
Fokus utama program adalah memberikan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) kepada asesor dan instruktur kompeten. Tenaga kerja lokal tetap menjadi prioritas utama dalam seleksi peserta.
[DIAS]
Tidak ada komentar